INDOZONEID - Jelang perayaan Paskah bagi umat Nasrani yang yang jatuh pada Jum'at (2/4/2021), Polresta Pontianak menurunkan sebanyak 742 personel untuk pengamanan pada gereja-gereja di wilayah Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya. 1 Mengingatkan kembali mahasiswa akan makna paskah yang sesungguhnya. 2. Menjangkau mahasiswa mahasiswa yang belum mengenal terang dalam hidupnya. 3. Mengingatkan mahasiswa untuk terus menghidupi terang dalam kehidupan sehari-hari. 4. Mengingatkan mahasiswa untuk membagikan terang bagi sesama di sekitarnya. 5. Jakarta- . Dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-49 PDI Perjuangan, sekaligus Hari Raya Imlek, Banteng Muda Indonesia (BMI) menggelar webinar untuk anak muda. Fast Money. Oleh Pdt. Dr. John Campbell-Nelson “Ada seorang muda yang pada waktu itu hanya pakai sehelai kain lenan untuk menutup badannya, mengikuti Dia. Mereka hendak menangkapnya, tetapi ia melepaskan kainnya dan lari dengan telanjang.” Markus 1451-52 Peristiwa yang aneh ini terjadi di taman Getsemani setelah Yesus di tangkap oleh sekelompok preman yang diutus oleh para pemimpin agama untuk mendampingi Yudas. Sebagaimana biasa dengan preman, mereka membawa pedang dan pentung.; mereka cukup menakutkan sehingga para murid Yesus langsung melarikan diri. Rupanya pemuda ini masih enggan meningggalkan Yesus sehingga nyris tertangkap juga oleh para preman. Mereka sudah memegang kain yang dipakainya tetapi dia melepaskan pakaiannya dan luput dari marabahaya, walaupun dalam keadaan telanjang. Sudah lama para pakar memikirkan siapakah pemuda ini, dan mengapa peristiwa yang singkat ini diceritakan dalam Injil Markus? Kalau ayat 51 dan 52 dihilangkan tidak ada sesuatu yang terputus dalam alur cerita. Ada yang mengingat bahwa Yususf juga meninggalkan pakaiannya dalam tangan istri Potifar ketika melarikan diri dari godaantapi apa hubungannya dengan cerita yang sekarang?Mungkin hanya bahwa seperti Yesus juga Yusuf ditangkap dengan fitnah dan tuduhan yang palsu. Ada juga yang menduga bahwa si pemuda adalah Markus sendiri, yang memasukan sebuah pengalaman pribadi dalam narasinya. Ada juga tafsiran alegoris yang menganggap si pemuda sebagai lambang dari jiwa para orang percaya, yang seolah-olah ditelanjangi berhadapan dengan kenyataan penangkapan dan penyaliban Yesus sebagai ganti kita di kayu salib. Memang secara iman, tafsiran itu benar kita yang luput dari hukuman oleh karena Yesus. Kita tidak boleh berlaga sebagai orang-orang yang benar. Di hadapan Tuhan, kita semua berdiri telanjang. Entah apa yang merupakan tafsiran yang benar, barangkali kita harus menunggu hari Tuhan ketika segala rahsia terbongkar baru kita dapa mengetahuinya. Namun masih ada beberapa hal yang dapat kita simpulkan dari dua ayat yang misterius ini. Pertama, perikop ini menunjukan dengan jelas bahwa ada pemuda di antara para pengikut Yesus. Ini penting, karena dalam bayangan banyak orang Kristen dibantu oleh lukisan-lukisan dalam kalender dan buku-buku sekolah minggu yang mengikuti Yesus dalam pelayanannya hanya laki-laki yang dewasa atau setengah baya, khususnya kedua belas murid. Gambaran ini secara sadar atau tidak mendukung tafsiran bahwa Yesus mendirikan sebuah agama barudan kedua belas murid adalah calom pendeta dan penatuanya. Penelitian Alkitab yang terkini lebih menekankan bahwa Yesus membangun sebuah gerakan pembaharuan sosial yang secara sosiologis hampir dapat dipastikan lebih menarik dukungan dari generasi muda daripada generasi tua. Terlebih lagi, Yesus jelas memberi perhatian khusus pada kelompok-kelompok marginal pemungut bea cukai, perempuan “berdosa”, orang-orang miskin yang diantaranya banyak orang muda. Cukup banyak indikator bisa kita ajukan untuk kehadiran kaum muda yang signifikan di antara para pengikut Yesus, tapi untuk sementara kami mengangkat satu contoh saja. Dalam Matius 1035-36, Yesus menggambarkan dampak dalam keluarga kalau seorang pemuda menjadi pengikutnya “sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.” Dalam sebuah keluarga Yahudi yang patriarkal, tidak konflik kalau sang ayah menjadi pengikut Yesus, atau di antara ibu dan anak perempuan kalau ibunya ikut Yesus. Generasi muda akan taat pada orang tua. Tetapi kalau yang ikut Yesus adalah anak, maka konflik yang besar akan timbul kalau orang tua tidak setuju. Hal ini kami tekankan bukan untuk mendorong konflik dalam rumah tangga. Yang kami rindukan ialah supaya para pemuda dalam gereja memahami diri sebagai pengikut Kristus dan anggota gerejannya sepenuhnya. Bukan bakal calon anggota, bukan pasukan kerja bakti, bukan kader, bukan “masa depan gereja.” Pemuda adalah gereja sekarang juga. Kalau masih kurang yakin, kami mengajak para pemuda untuk membaca kembali keempat Injil dengan perspektif bahwa anda hadir seperti pemuda Markus ini dan Yesus berbicara kepada anda juga-bukan hanya kepada orang tua, seolah-olah anda hanya boleh mengintip lewat jendela. Hal kedua yang kita pelajari dari pemuda di taman Getsemani adalah bahwa kemungkinan besar dia adal;ah orang yang miskin. Memang kebanyakn pengikut Yesus barangkali bisa digolongkan miskin, tapi bahwa pemuda ini hanya ada sehelai kain untuk menutup badan menempatkan dia dalam posisi orang gelandangan. Gaya hidup komunal yang Yesus kembangkan dalam persekutuannnya akan menarik banyak orang seperti ini, karena di situ mereka akan mendapat makanan dan persahabatan. Yang menjadi pertanyaan bagi pemuda gereja masa kini adalah, apakah pemuda seperti ini masih akan tertarik untuk bergabung dengan persekutuan kita? Ataukah ia akan merasa tidak pantas karena kemiskinannya, pakaiannya yang tidak layak, apalagi keren? Atau ia merasa gereja tidak relevan dan hanya membuang waktu karena dia harus peras keringat setiap hari untuk mencari nafkah? Ada banyak pemuda di kota yang mendorong kereta di pasar, pungut uang parkir, kerja sebagai buruh kasar, yang tidak akan terdapat di antara perkumpulan pemuda di gereja. Pelayan Yesus merangkul pemuda seperti ini pada zamannya tapi bagaimana pelayanan kita sekarang? Kami kuatir bahwa pemuda jemaat merupakan langkah awal dalam proses stratifikasi sosial, di mana “orang baik-baik” mulai memposisikan diri dalam jenjang sosial, dan “anak-anak jalanan” sudah dijauhi. Belum tentu pemuda dalam Injil Markus ini masih terdapat di jemaat kita sekarang. Hal yang ketiga yang perlu kami catat dari cerita Markus ini adalah suasana yang berbahaya dan menakutkan di sekitar Paskah yang pertama. Orang yang melarikan diri dengan telanjang adalah orang yang benar-benar takut. Mereka yang mengikut Yesus pada waktu itu sungguh berhadapan dengan bahaya maut. Salah satu maksud dari pola ibadah yang kita ikuti sampai sekarang adalah bahwa kita juga diperhadapkan dengan kuasa maut pada Jumat Agung, bahwa kita turut merenungkan makna dan risiko dalam panggilan kita sebagai pengikut Yesus. Bersama dengan Dia di taman Getsemani, kita diperhadapkan dengan pertanyaan, “Untuk prinsip apa atau untuk siapa saya berani mati?” Di berbagai tempat di Indonesia telah terjadi konflik di antara kelompok beragama, di mana bisa saja ada orang yang mengaku berani mati demi Kristus. Namun, kalau kita melihat dengan lebih jujur, lebih banyak “laskar Kristen” ternyata hanya berani membunuh untuk Kristus. Bukan bahwa kita tidak boleh membela diri atau keluarga atau kampung kita; tapi kita jangan mengklaim bahwa kita membela Kristus dengan kekerasan. Dalam kenyataan, berhadapan dengan bahaya maut mungkin saja kebanyakan kita akan lari terpontang-panting seperti “pengikut” Yesus yang lain. Hanya dengan penghayatan yang demikian, kita akan siap untuk menyambut kebahagiaan fajar paskah dengan penuh hikmah. Mereka yang tidak datang pada Paskah melalui penghayatan Golgota dinasehatkan untuk menahan diri dari pawai. Hal yang terakhir dari yang kami mau angkat di sini memang bersifat spekulasi. Menarik untuk diperhatikan bahwa keempat Injil masing-masing menyampaikan cerita yang berbeda-beda tentang peristiwa Paskah. Menurut Matius dan Yohanes, muris Yesus yang datang ke kuburan disambut oleh malaikat satu di Matius, dua di Yohanes. Menurut Lukas ada dua laki-laki dengan pakaian yang mengkilat. Tapi menurut Markus saksi yang pertama tentang kebangkitan Kristus adalah seorang pemuda yang memakai jubah putih 165. Jangan sampai pemuda itu adalah pemuda kita yang tadinya melarikan diri dengan telanjang. Saya harap begitu. Biar dia menjadi lambang bahwa pemuda yang menjadi saksi-saksi kebangkitan, dan terpanggil untuk bersaksi terus melalui karya dan pelayanan yang menghadirkan tanda-tanda “hidup baru” di tengah-tengah gereja dan masyarakat yang sudah mapan. Dan saya juga senang untuk membayangkan bahwa si telanjang itu sudah mendapat pakaian baru. *** *dikutip dari Majalah Jaring Pemuda GMIT edisi I/Maret-2007 Khotbah Paskah untuk pemuda adalah khotbah yang disampaikan kepada pemuda Kristen pada waktu Paskah, yaitu memperingati kebangkitan Yesus Kristus dari kematian pada hari ketiga setelah ia Paskah untuk pemuda ini bertujuan untuk mengajarkan nilai-nilai dan makna dari perayaan Paskah, serta menginspirasi pemuda Kristen untuk hidup sesuai dengan ajaran Kristus. Khotbah ini dapat membahas berbagai topik, seperti kebangkitan Kristus, pengampunan, keadilan, perdamaian, dan khotbah ini dapat menginspirasi pemuda Kristen untuk hidup dengan semangat Paskah dan memberikan inspirasi bagi orang lain dalam hidup mereka ini adalah khotbah Paskah untuk pemudaSaudara-saudaraku yang dikasihi oleh Yesus Kristus, Paskah adalah waktu untuk merayakan kebangkitan Kristus dari kematian dan kemenangan-Nya atas dosa dan maut. Pada hari ini, kita merayakan keberhasilan Kristus atas kegelapan dan memperingati cinta-Nya yang tak terbatas bagi kita merenungkan makna Paskah, kita juga diingatkan akan panggilan kita sebagai pemuda Kristen. Kita diingatkan akan tanggung jawab kita untuk mempertahankan iman kita dan memperjuangkan kebenaran, keadilan, dan perdamaian di dunia dalam dunia yang serba cepat ini, mudah bagi kita untuk terjebak dalam kehidupan yang materialistik dan lupa akan nilai-nilai kehidupan yang sejati. Kita terkadang lupa bahwa kita adalah anak-anak Tuhan yang dipanggil untuk hidup dalam cinta dan sebagai pemuda Kristen, kita harus berdiri teguh dalam iman kita. Kita harus memilih untuk hidup sesuai dengan ajaran Kristus dan memberikan teladan bagi orang lain dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita harus belajar untuk mengasihi dan mengampuni, memperjuangkan keadilan dan perdamaian, dan membantu orang lain dalam juga mengingatkan kita bahwa tidak ada kegelapan yang terlalu besar untuk dilewati. Kristus telah menunjukkan kepada kita bahwa cinta-Nya lebih kuat dari maut dan dosa. Kita juga harus belajar untuk tetap berharap dan percaya pada kemampuan kita untuk mengatasi segala rintangan dalam Paskah juga mengajarkan kita untuk berdamai dengan diri sendiri dan orang lain. Dalam hidup ini, terkadang kita mengalami pergumulan dan pertentangan dengan orang lain, bahkan dengan diri kita sendiri. Namun, Kristus telah menunjukkan kepada kita bagaimana untuk mengampuni dan berdamai dengan orang lain, bahkan dengan musuh kita pemuda Kristen, kita harus mempraktikkan kebijaksanaan dan kasih dalam setiap tindakan kita. Kita harus belajar untuk mengampuni dan berdamai dengan orang yang telah menyakiti kita. Kita juga harus mencari perdamaian dan keadilan di dalam masyarakat kita dan bekerja sama untuk mewujudkan hal itu, Paskah juga mengajarkan kita tentang pentingnya kebangkitan dalam hidup kita. Kristus telah menunjukkan kepada kita bahwa kematian bukanlah akhir dari segalanya, tetapi hanyalah awal dari kebangkitan dan kehidupan yang baru. Dalam hidup kita, kita juga mengalami kesulitan dan kegagalan. Namun, kita harus belajar untuk bangkit kembali dan terus berjuang untuk meraih impian saudara-saudara, pada saat ini kita semua dipanggil untuk merenungkan kembali arti Paskah dan bagaimana panggilan kita sebagai pemuda Kristen. Mari kita belajar untuk hidup dengan iman dan kasih, serta menjadikan Paskah sebagai momen penting dalam hidup kita untuk memperkuat iman kita dan memperjuangkan kebaikan di dunia berdoa agar semangat Paskah membawa berkat dan kebahagiaan bagi kita semua. Marilah kita merayakan kebangkitan Kristus dengan hati yang bersyukur dan penuh hari ini kami merayakan Paskah. Kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau telah mengirimkan Putra-Mu, Yesus Kristus, untuk menebus dosa-dosa kami dan memberikan kami hidup yang bersyukur karena Engkau telah menunjukkan kasih dan belas kasihan yang tak terbatas kepada kami. Kami juga bersyukur karena Engkau telah memberikan kami teladan dalam hidup Yesus Kristus, yang telah menunjukkan kepada kami bagaimana untuk hidup dengan iman dan dalam momen ini, kami memohon untuk diberikan kekuatan untuk hidup sesuai dengan ajaran Kristus. Kami memohon untuk diberikan kemampuan untuk mengasihi dan mengampuni, memperjuangkan keadilan dan perdamaian, serta membantu orang lain dalam juga memohon untuk diberikan kemampuan untuk berdamai dengan diri sendiri dan orang lain, serta terus berjuang untuk meraih impian kami. Kami memohon agar semangat Paskah terus memperkuat iman kami dan membawa kebahagiaan bagi kami kami memohon agar Engkau memberkati kami semua, terutama para pemuda Kristen di seluruh dunia. Kami memohon agar Engkau memberikan kami kebijaksanaan dan kasih dalam setiap tindakan kami, serta membimbing kami menuju kebenaran dan hidup yang penuh nama Yesus Kristus, kami berdoa. Amin. Ada tuntutan bahwa pemberitaan Firman Tuhan itu bukan hanya melalui khotbah saja, tetapi juga melalui metode-metode yang lain. Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika dewasa ini, kekreativitasan dari seorang Pelayan Tuhan sangat dibutuhkan. Pasalnya, ketika ia membawakan firman dengan tidak menarik, maka pendengar jemaat akan merasa mengantuk dan bosan. Akibatnya, firman yang ia bawakan bisa saja tidak didengarkan oleh jemaat. Terutama untuk ibadah kategorial, metode diluar khotbah adalah hal yang tepat untuk dicoba. Mengingat bahwa yang hadir di ibadah kategorial adalah orang-orang dengan tingkat kebutuhan yang sama, sehingga bisa diperkirakan secara tepat apa yang menjadi kebutuhan mereka. Artinya adalah jika ibadah kategorial perempuan, maka kita bisa memperkirakan apa yang menjadi kebutuhan kaum perempuan. Hal yang sama pun berlaku untuk ibadah anak-anak, pemuda, remaja, bapak-bapak, atau lansia. Kita bisa memperkirakan apa yang menjadi kebutuhan mereka sesuai dengan tingkatan usia masing-masing. Hal ini membuat pelayanan ibadah kategorial akan dirasa lebih efektif dengan menggunakan metode diluar khotbah. Namun ini bukan berarti bahwa sama sekali lepas dari khotbah. Penggunaan berbagai metode selain khotbah ditujukan sebagai selingan, supaya pemberitaan Firman tidak membosankan. Salah satu metode yang bisa digunakan adalah metode permainan. Metode ini sangat cocok jika diterapkan di ibadah pemuda dan remaja. Tetapi tidak menutup kemungkinan bisa diterapkan di ibadah kategorial lainnya. Berikut beberapa permainan yang bisa diterapkan sebagai salah satu metode pemberitaan Firman Tuhan Berpacu dalam Kidung Mazmur 150; Tujuan permainan ini adalah menyadarkan bahwa kita harus memuji Tuhan dalam hidup ini. Mengapa kita harus memuji Tuhan? Tentu saja karena ada banyak hal-hal yang luarbiasa yang Tuhan nyatakan bagi kita disepanjang kehidupan kita. oleh karena itu sudah sepatutnya bagi kita untuk terus menerus memuji dan memuliakan Tuhan. Bukan hanya dengan kata-kata atau dengan lagu pujian, tetapi juga dengan keseluruhan aspek kehidupan kita. kita punya dua mata, dua tangan, dua kaki, tubuh, dan lain sebagainya yang bisa kita gunakan untuk memuji Tuhan melalui perbuatan nyata, yakni perbuatan kasih kepada sesama. Aturan Main Bagi peserta menjadi dua kelompok saja. Masing-masing kelompok memilih lima lagu dari Kidung Jemaat atau sesuai keperluan/sesuai jumlah peserta. Beri mereka waktu sekitar 5-10 menit untuk memilih lagu. Jika sudah dipilih, bacakan aturan main selanjutnya. Kelompok atau perwakilan kelompok menyanyikan lagu yang telah dipilihnya. Caranya adalah dengan menyanyikan lirik terakhir dari lagu tersebut. misalnya Kidung Jemaat no. 392, yang dinyanyikan adalah bagian “Aku bernyanyi bahagia, memuji Yesus selamanya” Ketika salah satu kelompok tengah menyanyikan lagunya, kelompok lain mendengarkan dan tidak boleh membuka Kidung Jemaatnya. Sepakati batas waktu untuk menebak, misalnya 20 detik atau satu menit. Nama Baik Amsal 221; Tujuan permainan ini adalah mengingatkan kita bahwa nama yang baik itu lebih penting dari harta kekayaan. Oleh karena itu, perlu untuk menjaga nama baik kita dengan perbuatan yang baik dan berkenan kepada Tuhan. Sehingga akhirnya nanti, nama kita bisa dikenang dan diingat oleh orang lain karena perbuatan baik tersebut. Aturan Main Semua peserta berdiri atau duduk secara melingkar membentuk lingkaran. Sebelum permainan dimulai, minta semua peserta untuk menyebutkan namanya sendiri. Tidak usah nama lengkap, bisa nama panggilan atau nama pertama saja. Setiap peserta akan menyebutkan kalimat-kalimat dibawah, dengan menyebutkan nama teman yang sesuai dengan kalimat tersebut. Nama teman di sebelah kanan saya adalah xxxx. Kesulitan games ini terletak pada semakin lama kata yang digunakan akan semakin banyak dan terulang. Permainan akan dimulai dengan salah satu peserta, yang kemudian dilanjutkan ke peserta yang berada di sebelah kanannya, demikian seterusnya hingga sampai pada peserta yang pertama tadi. ketika sudah sampai peserta yang pertama, maka gantilah kalimatnya, demikian seterusnya. Jika ada peserta yang salah dalam pengucapan maka ia harus keluar dari lingkaran tersebut dan diberi hukuman ketika permainan telah selesai. Kalimat Nama teman di sebelah kanan saya adalah xxxx Nama teman di sebelah kanan teman saya adalah xxxx Nama teman di sebelah kanan teman dari teman saya adalah xxxx Nama teman di sebelah kanan teman dan teman di kanan teman saya adalah xxxx Broken Words Permainan ini bisa berupa kata-kata atau kalimat yang dipecah-pecah. Cocok jika dibawakan di ibadah SHM, terutama untuk anak-anak yang sudah bisa membaca. Untuk nast bisa Anda tentukan sendiri, akan lebih baik jika dibuat dengan tema. Aturan Main Pembawa metode menentukan tema yang akan dibawakan. Misalnya, kita gunakan tema dosa Roma 623 dan menggunakan kata-kata yang dipecah persuku kata. Tulislah 7 kata yang menunjukkan perbuatan dosa dan 5 kata yang menunjukkan perbuatan baik dalam selembar kertas. Gandakan. Potong/pisahkan kata-kata tersebut. satu potong kertas berisi dua atau tiga huruf saja. MENCURI = MEN CU RI KASIH = KA SIH BERBOHONG = BER BO HO NG Kumpulkan kertas-kertas yang telah dipotong tadi, jangan sampai tercampur dengan kopiannya. Sebelum permainan dimulai pembawa metode menjelaskan tentang dosa, contoh perbuatan dosa, akibat dosa, bagaimana pandangan Tuhan jika kita berbuat dosa, dan hal lain yang dirasa perlu. Setelah penjelasan selesai, bagi peserta menjadi dua kelompok. Berikan kumpulan kertas tadi kepada mereka. Kelompok harus berlomba untuk menyusun potongan-potongan kata tadi menjadi kata yang utuh. Seraya mengelompokkan kata tersebut kedalam kategori perbuatan dosa atau perbuatan baik. Kelompok yang lebih dulu menyelesaikan tugasnya adalah pemenang dari permainan ini. Binatang dalam bahtera Jika Anda kehabisan bahan cerita untuk anak SHM, Anda bisa membawakan permainan ini. Nast Kejadian 614-21. Aturan Main Pembawa metode menyiapkan nama-nama binatang yang mudah ditirukan suaranya. Buatlah masing-masing dua. Misalnya, Kucing, Kucing, Anjing. Anjing, Kambing, Kambing, dll. Tulis/ketik di kertas. Potong kemudian gulung. Ingat masing-masing binatang berjumlah dua. Jadi, perkirakan berapa orang peserta yang hadir dan itu harus berjumlah genap. Pembawa metode bercerita tentang Nuh yang diperintahkan Allah untuk membuat bahtera, apa saja isi bahtera. Katakan bahwa binatang juga diperintahkan Allah untuk dimasukkan ke dalam bahtera. Berapa banyak? Sepasang! silahkan Anda bercerita secara menarik, tekankan cerita pada binatang yang dimasukkan ke dalam bahtera. Jika sudah selesai bercerita ajak peserta untuk bermain. Sebelumnya, pembawa metode harus ingat binatang-binatang apa saja yang ia tulis sebelumnya. Ajak peserta untuk mencoba membunyikan suara binatang-binatang tersebut secara bersama-sama. Pembawa metode menyebutkan nama binatangnya. Jika peserta tidak tahu suara binatang tersebut, pembawa metode wajib membantu. Jika dirasa peserta sudah siap dengan suara-suara binatang tersebut. Persilahkan mereka untuk mengambil gulungan kertas yang telah disiapkan tadi. jangan dulu dibuka sampai semua mendapatkan kertas tersebut. Setelah semua mendapatkan kertas, pembawa metode menjelaskan bahwa ketika mereka membuka kertas, mereka harus membunyikan suara hewan yang tertulis di situ. Kemudian mencari teman yang membunyikan suara yang sama, sehingga ia menemukan pasangannya. * jika ada orang tua yang hadir, libatkan mereka untuk membantu anak-anak yang belum bisa membaca. Jika peserta sudah paham, pembawa metode mempersilahkan peserta untuk membuka kertas dan mencari pasangannya. Jika sudah menemukan, pembawa metode akan berposisi sebagai Nuh. Ia akan mengabsen semua binatang yang ada di bahtera. Pembawa metode menyebutkan satu nama binatang. Peserta yang mendapatkan kertas bertuliskan nama tersebut, segera bersuara sesuai dengan suara binatang itu. demikian seterusnya, sebutkan nama binatang tersebut satu-persatu. Variasikan menjadi dua nama sekaligus. Pada akhirnya, minta mereka semua untuk menyuarakan bunyi binatang masing-masing. Dijamin, suasana akan sangat ramai dan menyenangkan! Tebak Ayat/Tafsir Ayat Permainan ini mengajarkan untuk belajar menafsirkan ayat. Menunjukkan bahwa dalam 1 ayat saja bisa memiliki banyak makna. Selain itu juga mengingatkan kita untuk senantiasa membaca dan merenungkan serta melakukan Firman Tuhan. Nast Yosua 18 atau yang berkenaan dengan kesukaaan membaca Alkitab. Aturan Main Terlebih dahulu, pembawa metode harus menyiapkan ayat-ayat Alkitab yang mudah untuk ditafsirkan. Ketik atau tulis di kertas, yang kemudian dipotong-potong. Satu kertas berisi satu ayat. Persiapkan sesuai dengan kebutuhan, misalnya 12 kertas. Selain menyiapkan potongan kertas berisi ayat, pembawa metode juga harus menyiapkan lembaran yang berisikan isi ayat seluruhnya. Misalnya ada duabelas ayat yang telah dipotong-potong, maka duabelas ayat tadi juga harus ada dalam lembaran ini. Ketik atau tulis semuanya. Gandakan sesuai dengan keperluan untuk pembawa metode dan berapa jumlah kelompok Saat pemberitaan Firman Tuhan, bagi kelompok menjadi dua atau beberapa kelompok. Minta mereka untuk memilih ayat alkitab yang telah dipotong-potong tadi. Misalnya dalam satu kelompok mengambil empat buah ayat saja. usahakan agar ada kertas ayat yang tersisa. Kelompok harus menafsirkan ayat-ayat tersebut secara singkat. misalnya, Amsal 1518, si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan. Kelompok bisa menafsirkan sebagai berikut nast ini menyatakan bahwa sifat seseorang menentukan bagaimana dia dalam pergaulannya dengan kawan-kawannya. Berikan waktu selama 10-15 menit untuk mereka mempersiapkannya. Jika peserta kebingungan, pembawa metode bisa menjelaskannya atau memberi contoh dengan menggunakan ayat yang tidak dipilih oleh peserta. Jika sudah siap. Bagikan lembaran kertas yang berisi semua ayat tadi kepada kelompok beserta sebuah pulpen. Ketika kelompok tengah menyampaikan tafsirannya, kelompok lain menandai salah satu ayat di lembaran kertas yang telah dibagikan tadi yang kira-kira sesuai dengan tafsiran kelompok lawan. Demikian seterusnya sampai kedua kelompok bermain dan menyelesaikan tafsirannya. Jika sudah selesai, periksa hasilnya secara bersama-sama. Kelompok membacakan semua ayat yang mereka tebak dan kelompok lain menyatakan benar atau salah sesuai atau tidakdengan ayat yang mereka tafsirkan. Terkhususnya untuk permainan yang saya tulis diatas adalah bagian dari metode ibadah yang saya bawakan selama saya menjalani masa PPL 2 bulan Juni – Juli 2015 yang lalu. Dalam keterbatasan, dimana tempat saya menjalani PPL termasuk dalam wilayah “sulit” sinyal dan listrik, maka saya benar-benar dituntut untuk berkreasi sendiri. Apa yang telah saya bagikan di atas masih bisa diubah sesuai dengan kebutuhan atau situasi kondisi. Selain permainan ini, masih ada banyak permainan lagi yang bisa dimainkan. Sekarang sudah tersedia banyak referensi mengenai hal ini. Mungkin juga Anda adalah seorang yang kreatif dan punya pemikiran yang inovatif, sehingga mampu menciptakan games-games sederhana menarik lainnya. Keberhasilan Anda dalam membawakan Firman Tuhan melalui metode permainan atau games ini ditentukan dari bagaimana permainan tersebut bisa menjadi suatu hal yang membawakan suatu permainan/games yang tidak jelas apa maknanya bagi jemaat. Oleh karena itu, persiapan Anda sebelum membawakan permainan/games ini harus benar-benar matang. Selamat melayani!

game paskah untuk pemuda